Mengenali Budaya Sendiri
Ora Ilok :
![]() |
Dalam masyarakat Jawa
khususnya di Banyumas terdapat ungkapan ora ilok ; Aja gawe sumur ngarep umah, yang memiliki arti ; jangan membuat sumur di depan rumah.
Larangan ini bersifat umum. Artinya
tidak ditujukan khusus kepada anak –anak saja seperti ora ilok yang
lain.
Kesombongan, sifat pamer, riya, dan sejenisnya tampaknya
mendasari munculnya ungkapan tersebut. Orang
Jawa ( Bayumas) memiliki sifat andhap asor,
tidak sombong. Meski mereka memiliki harta yang melimpah ruah tetapi
kesederhanaan tetap mereka utamakan. Mereka tidak mau menunjukkan harta benda
yang dimilikinya, dan lebih memilih
menyimpannya secara primpen dan tidak
menyolok. Euphifisme akhirnya sering muncul akibat karakter mereka itu.
Meski mereka mampu membuat rumah mewah
tetapi lebih memilih menempati rumah
sederhananya. Meski mereka mampu membeli
kendaraan, tetapi lebih memilih membeli emas yang dapat disimpan lebih.....
Mengapa demikian?
Ada dua alasan mengapa mereka memilih hal semacam itu. Alasan
pertama adalah demi keselamatan dan keamanan harta benda mereka itu. Menyimpan
lebih aman dibandingkan dengan menampak-tampakkannya.
Ke dua adalah untuk menghindari kesan
kesombongan atau sifat pamer.
Dari dua alasan itulah yang akhirnya memunculkan
ungkapan ora ilok ; Aja gawe sumur ngarep
umah. Apa kaitannya dan apa pula
maksudnya ?
Ada dua kata yang perlu ditelaah dalam ungkapan ini.
Kata pertama adalah sumur, dan ke dua adalah ngarep
umah. Sumur dalam hal ini adalah kata yang melambangkan segala sumber kekayaan yang berupa harta benda atau materi. Sumur ( sumber)
berupa segala sesuatu yang bersifat fisik maupun non fisik. Namun dalam hal
ini lebih condong kekayaan fisik yakni
harta benda.
Neng ngarep umah
( di depan rumah ) melambangkan di depan atau di permukaan atau di tempat yang mudah untuk dilihat orang
lain. Segala sesuatu yang bebentuk fisik
akan mudah dilihat atau disaksikan orang lain jika ditaruh di depan. Maka jika
kita sengaja menaruh sesuatu di depan
rumah akan berkesan memamerkan yang bermakna negatif yakni menyombongkan diri. Sebab memang tujuannya tentu untuk membuat sesuatu yang ditaruhnya itu
terlihat jelas. Menaruh lemari di ruang tamu, vas bunga, akuarium, hiasan
dinding, dan lain-lain tentu bertujuan
untuk dapat dilihat orang lain. Meskipun alasan mereka untuk memperindah
ruangan tamu tetapi tak perlu disangkal bahwa
separuh dari niat itu adalah untuk
menunjukkan kepada orang lain akan benda-benda itu.
Hal semacam itulah justru sangat tidak disukai orang
Banyumas jaman dahulu. Segala perhiasan,
utamanya benda yang bernilai tinggi justru akan disimpannya erat-erat agar
tidak diketahui orang lain.
Karena itulah mereka
mengajari kita untuk selalu menyimpan
segala sesuatu yang berharga yang kita miliki jangan dipamerkan dengan ungkapan
ora ilok; aja
gawe sumur ngarep umah dengan maksud agar kita tidak dianggap pamer atau sombong.
Dengan begitu ancaman terhadap keberadaan
harta benda kita pun akan lebih minimal.
Kekayaan harta benda sebaiknya ditaruh
di dalam, maknanya harus tersimpan erat agar tak mudah dilihat pihak lain yang
mungkin menginginkannya.
Demikian pula untuk kepemilikan yang bersifat non
material. Ilmu, kemampuan, kepintaran, keterampilan, dan sebagainya, merupakan
contoh-contoh kepemilikan sesorang. Semua itu juga harus tersimpan dengan baik
dalam arti pisitif. Kita tidak boleh memamer-pamerkan kepandaian, ilmu,
keterampilan yang kita miliki secara berlebihan. Selain akan terkesan sombong, juga beresiko
diketahui orang lain yang berseberangan dengan kita. Jika saja ilmu atau
kepandaian itu bersifat rahasia, tentu kerahasiaannya akan terbongkar oleh
orang lain. Itulah resikonya jika kita memamerkannya (Nggawe sumur neng ngarep umah).
Begitulah makna ungkapan
di atas. Bukan kita dilarang membuat sumur di depan rumah , tetapi
sesungguhnya kita dilarang memamerkan harta benda kekayaan kita , kelebihan
kita di depan umum supaya tidak berkesan
sombong untuk menghindari rasa iri dan
cemburu orang lain.
Jadi silakan saja
membuat sumur di depan rumah jika memang terpaksa karena tidak ada
tempat lagi di belakang rumah dalam
makna eksplisit. Hanya saja secara kenyataan membuat sumur di depan rumah secara
estetika kurang bagus dipandang . Sehingga membuat sumur di depan rumah mesti dihindari@
Tidak ada komentar:
Posting Komentar