Senin, 05 Desember 2016

AJA GAWE SUMUR NGAREP UMAH

Mengenali Budaya Sendiri
Ora Ilok :


 









Dalam masyarakat Jawa khususnya di Banyumas terdapat ungkapan ora ilok ; Aja gawe sumur ngarep umah, yang memiliki arti ; jangan membuat sumur di depan rumah. Larangan ini bersifat umum.  Artinya  tidak ditujukan khusus kepada anak –anak saja seperti ora ilok yang lain.
Kesombongan, sifat pamer, riya, dan sejenisnya tampaknya mendasari munculnya  ungkapan tersebut. Orang Jawa ( Bayumas) memiliki sifat andhap asor, tidak sombong. Meski mereka memiliki harta yang melimpah ruah tetapi kesederhanaan tetap mereka utamakan. Mereka tidak mau menunjukkan harta benda yang dimilikinya, dan lebih  memilih menyimpannya secara primpen dan tidak menyolok. Euphifisme akhirnya sering muncul akibat karakter mereka itu. Meski  mereka mampu membuat rumah mewah tetapi lebih memilih menempati  rumah sederhananya. Meski mereka mampu membeli kendaraan, tetapi lebih memilih membeli emas yang dapat disimpan lebih..... Mengapa demikian?
Ada dua alasan mengapa  mereka memilih hal semacam itu. Alasan pertama adalah demi keselamatan dan keamanan harta benda mereka itu. Menyimpan lebih aman dibandingkan dengan menampak-tampakkannya. Ke dua  adalah untuk menghindari kesan kesombongan atau sifat pamer.
Dari dua alasan itulah yang akhirnya memunculkan ungkapan ora ilok ; Aja gawe sumur ngarep umah. Apa kaitannya dan apa pula maksudnya ?
Ada dua kata yang perlu ditelaah dalam ungkapan ini.  Kata pertama adalah sumur, dan ke dua adalah ngarep umah. Sumur dalam hal ini  adalah kata yang  melambangkan segala sumber kekayaan  yang berupa harta benda atau materi. Sumur (      sumber) berupa segala sesuatu yang bersifat fisik maupun non fisik. Namun dalam hal ini  lebih condong kekayaan fisik yakni harta benda.
Neng  ngarep umah ( di depan rumah ) melambangkan di depan atau di permukaan  atau di tempat yang mudah untuk dilihat orang lain. Segala sesuatu yang bebentuk  fisik akan mudah dilihat atau disaksikan orang lain jika ditaruh di depan. Maka jika kita sengaja menaruh  sesuatu di depan rumah akan berkesan memamerkan yang bermakna negatif  yakni menyombongkan diri. Sebab memang  tujuannya tentu  untuk membuat sesuatu yang ditaruhnya itu terlihat jelas. Menaruh lemari di ruang tamu, vas bunga, akuarium, hiasan dinding, dan lain-lain  tentu bertujuan untuk dapat dilihat orang lain. Meskipun alasan mereka untuk memperindah ruangan tamu tetapi tak perlu disangkal bahwa  separuh dari niat itu adalah untuk  menunjukkan kepada orang lain akan benda-benda itu.
Hal semacam itulah justru sangat tidak disukai orang Banyumas jaman dahulu. Segala  perhiasan, utamanya benda yang bernilai tinggi justru akan disimpannya erat-erat agar tidak diketahui orang lain.
Karena itulah mereka mengajari  kita untuk selalu menyimpan segala sesuatu yang berharga yang kita miliki jangan dipamerkan dengan ungkapan ora ilok;  aja  gawe sumur ngarep umah dengan maksud agar  kita tidak dianggap pamer atau sombong. Dengan begitu ancaman terhadap keberadaan  harta benda kita pun akan  lebih minimal. Kekayaan harta benda  sebaiknya ditaruh di dalam, maknanya harus tersimpan erat agar tak mudah dilihat pihak lain yang mungkin menginginkannya.
Demikian pula untuk kepemilikan yang bersifat non material. Ilmu, kemampuan, kepintaran, keterampilan, dan sebagainya, merupakan contoh-contoh kepemilikan sesorang. Semua itu juga harus tersimpan dengan baik dalam arti pisitif. Kita tidak boleh memamer-pamerkan kepandaian, ilmu, keterampilan yang kita miliki secara berlebihan.  Selain akan terkesan sombong, juga beresiko diketahui orang lain yang berseberangan dengan kita. Jika saja ilmu atau kepandaian itu bersifat rahasia, tentu kerahasiaannya akan terbongkar oleh orang lain. Itulah resikonya jika kita memamerkannya (Nggawe sumur  neng ngarep umah).
Begitulah makna ungkapan  di atas. Bukan kita dilarang membuat sumur di depan rumah , tetapi sesungguhnya kita  dilarang  memamerkan harta benda kekayaan kita , kelebihan kita  di depan umum supaya tidak berkesan sombong untuk menghindari rasa  iri dan cemburu orang lain.

Jadi silakan saja  membuat sumur di depan rumah jika memang terpaksa karena tidak ada tempat lagi di belakang rumah dalam  makna eksplisit. Hanya saja secara kenyataan  membuat sumur di depan rumah secara estetika  kurang  bagus dipandang . Sehingga  membuat sumur di depan rumah  mesti dihindari@

Tidak ada komentar:

Posting Komentar