Mengenali Budaya Sendiri
Ada
lagi ungkapan ora ilok berbunyi ; Bocah
wadon sekang kali aja mampir- mampir, mbok dadi lamarane mbalik maning.
Sebuah ungkapan yang lebih ditujukan kepada anak perempuan atau gadis. Yang
artinya seorang gadis sehabis dari
sungai tidak boleh mampir ke tempat orang lain karena dapat berakibat kegagalan dalam lamaran.
Ungkapan
itu dulu benar-benar ditaati oleh semua orang , utamanya kaum gadis. Bahkan jika ada
diantara mereka yang sampai lupa maka orang lain pun akan segera
mengingatkannya. Benar atau tidaknya
akibat bagi orang yang melanggarnya, yang jelas mereka tak pernah mempersoalkannya.
Ungkapan ini mungkin
sudah tak lagi berlaku di zaman modern semacam sekarang terutama bagi masyarakat kota karena mereka sudah tak pernah lagi mandi atau mencuci di
kali. Mandi dan mencuci umumnya
dilakukan di kamar mandi. Tidak lagi seperti zaman dahulu. Tetapi bukan berarti
tidak perlu untuk mengungkap makna ungkapan itu jika kita ingin tahu maksud kandungannya. Maka telaah berikut
ini mungkin akan sedikit bisa memberi
gambaran maksud dari
para leluhur kita dulu.
Orang
Jawa sering menggunakan kata kali ( sungai)
untuk lelakukan hal-hal yang
berkaitan dengan kebersihan atau kesucian apa saja. Sehingga kali Identik
dengan kesucian. Orang menggunakan
kali untuk mandi, mencuci, untuk
bersuci, bahkan untuk melepaskan kekotoran baik kotoran raga maupun jiwa.
Ritual penyucian pun sering dilakukan di kali. Sebagai contoh adalah ritual
keramas mitoni, keramas pengantin, dan
ritual lainnya. Bahkan sebagian masyarakat
masih ada yang mempercayai untuk
menyucikan jenazah mensyaratkan masih
mensyaratkan menggunakan air kali meski
cuma sedikit. Itu semua membuktikan betapa pentingnya kali sebagai simbol kesucian.
Anak
gadis yang mandi atau mencuci di kali
hakekatnya mereka melakukan penyucian diri. Disamping mereka telah melakukan
penyucian raga atau badan dalam hal
yang nyata dengan mandi bersabun , secara simbolis mereka juga telah melakukan
penyucian jiwa. Penyucian Jiwa atau batin ini diharapkan bisa melepaskan
kotoran jiwa sehingga bisa menjadi gadis yang suci dalam hal sifat dan perilaku
mereka.
Ketika
mereka pulang atau selesai bersuci maka berarti dalam kondisi benar-benar suci
dalam arti luas,sehingga mereka diharapkan dapat berjalan lurus pulang ke rumah
dalam keadaan tetap suci .
Jika
seorang gadis pulang dari kali mampir-mampir,
maknanya mereka telah berjalan tidak lurus lagi, Berjalan tidak lurus atau mampir melambangkan ketidak suciannya
lagi. Mereka telah berbelok arah ke tempat yang tidak terjamin kesuciannya lagi. Mampir-mampir atau berbelok akhirnya
menjadi lambang ketidak teguhan, ketidak lurusan hati, ketidak mantapan hati
atau pendirian. Akibatnya kesucian hati
yang telah mereka lakukan akhirnya gagal atau batal kembali.
Dari
situlah orang Jawa mengaitkan antara ora
ilok; Bocah wadcon sekang kali aja mampir-mampir dengan akibat yakni mbok lamarane dadi mbalik maning atau gagal
dengan analogi anak gadis yang mampir ke
rumah orang lain dikhawatirkan akan mendapat pengaruh ( dijobari ) orang lain dalam hal keteguhan dan kemantapan hatinya.
Orang yang dijobari dikhawatirkan goyah
pendiriannya sehingga tidak lagi lurus
keyakinannya seperti semula yang kemudian dilambangkan dengan
gagalnya sebuah lamaran ( lamarane mbalik maning ).
Dengan
kata yang lebih sederhana makna ungkapan
itu bahwa saeorang gadis yang sudah
berniat bersuci atau membersihkan
hatinya untuk menjadi seorang yang mulia
( sekang kali ) hendaknya tidak diurungkan atau digagalkan sendiri ( mampir-
mampir ). Niat suci itu hendaknya tetap dipelihara dengan teguh dan
istiqomah ( ora
mampir ) agar kelak mereka tetap
menjadi orang yang berhati mulia dan
tidak kembali menjadi orang yang berperilaku tidak baik ( lamarane ora balik maning ).
Demikian
kiranya pesan atau amanat yang paling mendasar yang dikehendaki oleh para leluhur kita untuk kebaikan hidup di dunia. Sebuah pesan yang patut kita
teladani dan kita patuhi . Jadi silakan
saja anda mampir kemana saja sehabis mandi di sungai jika itu memang sangat perlu. Tetapi tetaplah
ingat ; Bocah wadon sekang kali aja mampir-mampir
mbok lamarane mbalik maning dalam arti yang tersirat.@
Tidak ada komentar:
Posting Komentar