Senin, 05 Desember 2016

BOCAH WADON SEKANG KALI AJA MAMPIR- MAMPIR

Mengenali Budaya Sendiri



Ada lagi ungkapan ora ilok berbunyi ; Bocah wadon sekang kali aja mampir- mampir, mbok dadi lamarane  mbalik maning. Sebuah ungkapan yang lebih ditujukan kepada anak perempuan atau gadis. Yang artinya seorang gadis sehabis  dari sungai tidak boleh mampir ke tempat orang lain karena dapat berakibat  kegagalan dalam lamaran.
Ungkapan itu dulu benar-benar ditaati oleh semua orang , utamanya kaum  gadis. Bahkan jika  ada  diantara mereka yang sampai lupa maka orang lain pun akan segera mengingatkannya. Benar atau tidaknya  akibat bagi orang yang melanggarnya, yang jelas mereka  tak pernah mempersoalkannya.
Ungkapan  ini mungkin  sudah tak lagi berlaku di zaman modern semacam sekarang terutama  bagi masyarakat kota karena mereka sudah tak pernah lagi mandi atau mencuci di kali. Mandi dan mencuci  umumnya dilakukan di kamar mandi. Tidak lagi seperti zaman dahulu. Tetapi bukan berarti tidak perlu untuk mengungkap makna ungkapan itu jika kita ingin  tahu maksud kandungannya. Maka telaah berikut ini  mungkin akan sedikit bisa memberi gambaran  maksud  dari  para leluhur kita dulu.
Orang Jawa sering menggunakan kata kali ( sungai)  untuk  lelakukan hal-hal yang berkaitan dengan kebersihan atau kesucian apa saja. Sehingga kali Identik dengan kesucian. Orang menggunakan  kali  untuk mandi, mencuci, untuk bersuci, bahkan untuk melepaskan kekotoran baik kotoran raga maupun jiwa. Ritual penyucian pun sering dilakukan di kali. Sebagai contoh adalah ritual keramas  mitoni, keramas pengantin, dan ritual lainnya. Bahkan sebagian masyarakat  masih ada yang mempercayai  untuk menyucikan jenazah mensyaratkan masih mensyaratkan menggunakan  air kali meski cuma sedikit. Itu semua membuktikan  betapa pentingnya  kali sebagai simbol kesucian.
Anak gadis yang mandi  atau mencuci di kali hakekatnya mereka melakukan penyucian diri. Disamping mereka telah melakukan penyucian   raga atau badan dalam hal yang nyata dengan mandi bersabun , secara simbolis mereka juga telah melakukan penyucian jiwa. Penyucian Jiwa atau batin ini diharapkan bisa melepaskan kotoran jiwa sehingga bisa menjadi gadis yang suci dalam hal sifat dan perilaku mereka.
Ketika mereka pulang atau selesai bersuci maka berarti dalam kondisi benar-benar suci dalam arti luas,sehingga mereka diharapkan dapat berjalan lurus pulang ke rumah dalam keadaan tetap suci .
Jika seorang gadis pulang dari  kali  mampir-mampir, maknanya mereka telah berjalan tidak lurus lagi, Berjalan tidak lurus  atau mampir melambangkan ketidak suciannya lagi. Mereka telah berbelok arah ke tempat yang tidak  terjamin kesuciannya lagi. Mampir-mampir atau berbelok akhirnya menjadi lambang ketidak teguhan, ketidak lurusan hati, ketidak mantapan hati atau pendirian. Akibatnya kesucian hati  yang telah mereka lakukan akhirnya gagal atau batal kembali.
Dari situlah orang Jawa mengaitkan  antara ora ilok; Bocah wadcon  sekang kali aja mampir-mampir dengan akibat yakni  mbok  lamarane dadi mbalik maning atau gagal dengan analogi  anak gadis yang mampir ke rumah orang lain dikhawatirkan akan mendapat pengaruh ( dijobari ) orang lain dalam hal keteguhan dan kemantapan hatinya. Orang yang dijobari  dikhawatirkan goyah pendiriannya sehingga tidak lagi lurus  keyakinannya seperti semula yang kemudian dilambangkan dengan gagalnya  sebuah lamaran ( lamarane  mbalik maning ).
Dengan kata  yang lebih sederhana makna ungkapan itu bahwa saeorang gadis  yang sudah berniat bersuci  atau membersihkan hatinya untuk menjadi seorang yang mulia  ( sekang kali ) hendaknya  tidak diurungkan atau digagalkan  sendiri ( mampir- mampir ). Niat suci itu hendaknya tetap dipelihara dengan  teguh dan istiqomah ( ora mampir ) agar kelak mereka  tetap menjadi  orang yang berhati mulia dan tidak kembali menjadi orang yang berperilaku tidak baik ( lamarane ora  balik maning ).

Demikian kiranya pesan   atau amanat  yang paling mendasar  yang dikehendaki oleh para leluhur  kita untuk kebaikan hidup  di dunia. Sebuah pesan yang patut kita teladani dan kita patuhi . Jadi  silakan saja anda mampir kemana saja sehabis mandi di sungai  jika itu memang sangat perlu. Tetapi tetaplah ingat ; Bocah wadon sekang kali aja  mampir-mampir  mbok lamarane mbalik maning dalam arti yang tersirat.@

Tidak ada komentar:

Posting Komentar