Hakekat
Cerpen
S Sebelum
kita mencoba belajar menulis cerpen ada baiknya kita kenali sedikit tentang
cerpen lebih dahulu. Apakah cerpen itu
Cerita
Pendek (cerpen) merupakan karangan bebas berbentuk fiksi. Sesuai dengan
sifatnya cerpen merupakan cerita yang bisa dibaca dengan cukup membutuhkan
waktu barang 10 sampai dengan 15 menit saja. Dengan demikian cerpen bisa dibaca
sambil lalu seperti halnya kita membaca berita dalam koran. Berbeda dengan
membaca novel, atau buku lain yang memerlukan cukup waktu. Oleh karena itu
menurut Edgar Alan Poe yang dikutip Aminudin mensyaratkan cerpen dalam tiga
syarat sebagai ciri utama yakni ;1) cerita cukup pendek,2)harus membangkitkan
suatu efek perasaan pembaca, dan 3) penggunaan kalimat dan kata-kata yang
efektif kaya makna dan tak bertele-tele (Aminudin, 2009:2)
Menurut Hariris Effendi Thahar(2008 :9)
cerpen merupakan cerita pendek yang bila dibaca biasanya jalan peristiwanya
lebih padat. Sementara itu kilas balik dan latarnya disinggung sambil lalu
saja. Di dalam cerpen hanya ditemukan satu peristiwa saja yang didukung oleh peristiwa kecil
lainnya.
Karena cerpen merupakan karya prosa
fiksi maka di dalamnya memiliki unsur cerita yang dapat membangunnya. Unsur
pembangun yang ada di dalamnya itu disebut unsur intrinsik. Sedangkan unsur pembangun yang berasal dari pengarangnya
disebut unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik meliputi ; tema, tokoh, latar, alur /
plot, amanat, dan sudut pandang atau point of view.
Meskipun cerpen merupakan karya fiksi
hasil rekaan dan imajenasi pengarangnya, namun bukan berarti semua hanya
khayalan belaka. Untuk membuat cerpen seorang pengarang harus mengerti data dan
fakta sebelumnya. Jadi cerpen merupakan kenyataan yang terjadi di sekitar kita
yang terekam baik melalui penglihatan, pendengaran, maupun perasaan si
pengarangnya. Fakta- fakta itu kemudian dikembangkan melalui proses imajenasi
yang dibumbui dengan berbagai hal oleh si pengarang.
B.
Bagaimana menulis Cerpen?
Bagi penulis pemula,
menulis cerpen menjadi hal yang menakutkan juga. Sama seperti halnya menulis
tulisan lainnya. Namun jika kita ingin bisa maka perasaan itu pun harus segera
dibuang jauh-jauh.
Merangkum
dari tulisan Harris Effendi Thahar, berikut ini akan disajikan kiat menulis
cerpen secara garis besarnya.
1.Amati
sesuatu kejadian atau hal lain yang ada di sekitar Anda. Jadikan sesuatu itu
sebagai tema cerpen Anda. Misal ; percintaan dua remaja, kemiskinan sebuah
keluarga, ketimpangan pendidikan, kisah anak
yang malang, atau hal lainnya. Pandanglah sesuatu hal itu dari sudut
pandang yang berbeda dari pada umumnya.
1. Buat
judul sementara.
Sebenarnya judul bisa
terakhir ditentukan. Namun untuk mengendalikan arah cerita Anda boleh saja
judul ditulis dahulu meskipun akhirnya judul bisa saja diubah. Tulislah judul
yang menarik. Judul semacam ; Cinta Pertama, Asmara, Indahnya Persahabatan,
merupakan judul usang yang sudah tidak menarik lagi. Buatlah judul yang nyleneh
dan menarik perhatian. Contoh: Perempuan Mata Pisau, Laki-Laki yang Ingin Mati,
Manusia Obor, dll. barangkali akan lebih
menarik dan membuat penasaran pembaca.
3.Tuliskan
paragraf pertama
Paragraf pertama ibarat etalase dalam
cerpen. Gaya tarik sebuah toko terletak dibalik kaca etalase yang memajang
berbagai dagangan yang paling bagus dan menarik. Demikian pula cerpen. Bila
awal cerpen sudah menarik maka pembaca akan tertarik meneruskan. Sebaliknya
jika awalnya tak menarik maka pembaca tak akan meneruskannya. Karena cerpen
merupakan bacaan pendek maka buatlah paragraf awal langsung masuk ke persoalan
saja. Jangan bertele-tele karena akan menghambur-hamburkan kalimat saja.
Hindari kalimat-kalimat yang terkesan menggurui pembaca.
4.Menggali
suasana dengan menciptakan latar yang unik.
Selain kita menggambarkan suasana
melalui paparan deskriptif, perlu sekali kita mengembangkan suasana melalui
dialog tokoh-tokohnya yang diolah dengan imajenasi sehingga menjadi hidup
seperti peristiwa itu benar-benar terjadi.
5.Kalimat
harus Efektif
Tulislah kalimat –kalimat cerpen secara
efektif, penuh makna, dan mengesan. Usahakan tidak terlalu bertele-tele yang
menyebakan pembaca menjadi bosan.
6.
Berikan bumbu
Untuk menghidupkan suasana cerpen boleh
dibumbui dengan humor, seks yang proposional dan tidak fulgar.
7.Penokohan
Selain dengan deskripsi, penokohan dapat
diceritakan melalui tindak tanduk dan perilaku tokoh tersebut. Dengan begitu
pembaca akan tahu tentang karakteristik tokoh yang ada.
8.Cerpen
hanya satu fokus.
Usahakan cerita berfokus pada satu
masalah poko sajak . Hindari mempermasalahkan beberapa pokok agar tidak
membingungkan.
9.Akhiri
jika memang sudah berakhir
Jika persoalan sudah dianggap selesai
maka akhirilah segera cerpen itu. akhir dari cerpen bisa tertutup , bisa juga
terbuka. Ending bisa bersifat gembira, bisa juga bersifat sedih.
10.Suntinglah
Cerpen anda
Penyuntingan dan pengendapan sangat
diperlukan agar cerpen Anda lebih sempurna. Edit kembali tulisan Anda
sebaik-baiknya.
Hal-hal di atas merupakan cara yang tidak bersifat mutlak melainkan sekadar
gambaran untuk pedoman saja. Yang lebih penting
adalah Anda langsung mempraktekakan saja tanpa harus begitu memikirkan
beberapa kiat di atas. Tuliskan dahulu semampu Anda. Tunjukkanlah kepada teman
atau orang yang dianggap mampu membantu Anda untuk berdiskusi.
Selamat mencoba!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar