Program Bermutu bagi
guru-guru sangatdiharapkanpemerintah dapatmenciptakanguru yang profesional dan berkopetensi. Ini
semua bermuara untuk meningkatkan kualitas
guru dalam pembelajaran yang akhirnya dapat meningkatkan kualitas pendidikan
secara makro di Indonesia. Maka tidak sayang-sayangnya pemerintah melalui Kemendiknas
menggelontorkan dana yang sangat besar untuk mendanai program Bermutu tersebut.
Program bermutu yang
nota bene belum dilaksanakan di semua daerah diharapkan mampu memberikan janji
dan angin segar bagi pemerintah dalam
meningkatkan kualitas pendidikan. Oleh karena itu program ini diharapkan dapat
berjalan lancar dan memberikan hasil yang nyata.
Secara kelembagaan
berjalan atau tidaknya program bermutu sangat ditentukan oleh kepengurusan di
setiap gugus. Kepengurusan memegang
peran penting dalam menjalankan program pemerintah tersebut. Tetapi tidak kalah
pentingnya, keberadaan Guru Pemandu yang notabene merupakan penentu berjalan
dan tidaknya kegiatan Bermutu di lapangan.
Selama perjalanan
Kegiatan Bermutu ini guru pemandu sangat berpengaruh dan menjadi
ketergantungan peserta . Jalan tidaknya KKG sangat ditentukan guru pemandu. Karena
sifat ketergantungannya yang cukup besar itulah seolah-olah jika tidak ada guru
pemandu maka KKG pun tidak berlangsung,
Melihat fenomena
tersebut maka muncullah pertanyaan
apakah guru pemandu mampu melayani semua kebutuhan peserta KKG? Dan
seperti apakah sosok guru pemandu yang ideal ?
Sebagai guru pemandu
KKG yang dianggap sebagai sumber dari segala informasi yang berkaitan dengan ke-
bermutu-an maupun narasumber dari segala materi yang diprogramkan oleh KKG maka sosok guru pemandu idealnya
memiliki beberapa kriteria antara lain ;
1. Menguasai
semua materi pembelajaran dalam Kegiatan KKG baik di on servise maupun di in servise
Tuntutan untuk menguasai materi
yang berkaitan dengan KKG adalah mutlak harus dimiliki oleh guru pemandu.
Sebagi mana telah disinggung di depan bahwa guru pemandu dianggap mampu dan menguasai segala-galanya sehingga peserta
KKG selalu berharap mendapat informasi baru untuk meningkatkan kompetensinya
tanpa pernah memikirkan latar belakang Guru Pemandu itu sendiri.
2. Memahami
ilmu Andragogis
Pembelajaran dalam KKG merupakan
pembelajaran yang dilaksanakan terhadap orang dewasa yang berbeda dengan pembelajaran
terhadap anak. Jika ada pendapat betapa susahnya mengajar anak-anak,ternyata
tidak mudah pula mengajar orang dewasa.
Bahkan mungkin bisa dikatakan lebih susah karena karakteristik orang
dewasa sangat berbeda dengan anak-anak. Memahami karakterisistik orang dewasa
dapat dipelajari lewat Andragogis,sebuah ilmu yang mempelajari tentang
pembelajaran orang dewasa.
Guru Pemandu bertugas melakukan
pembelajaran terhadap orang dewasa. Banyak hal yang mungkin muncul hetika
menghadapi orang dewasa dalam
pembelajaran. Ada orang yang merasa dirinya lebih tahu,ada yang pura-pura tahu,
ada yang pura-pura tidah tahu,dan sebagainya. Andregogis membahas masalah dan strategi serta
bagaimana menyikapinya. Mengingat hal tersebut maka ilmu Andragogis menjadi hal
mutlak yang harus dikuasai seorang guru pemandu.
3. Mampu
menjadi fasilitator dan mediator dalam segala masalah yang muncul dalam KKG.
Salah satu ciri KKG yang bermutu
adalah munculmya banyak masalah yang dihadapi guru dalam tugasnya sehari-hari.
Terutama dalam ,pelaksanakan pembelajaran. Masalah- masalah itu dapat diketahui
melalui hasil TNA yang biasa dilaksanakan pada setiap awal in servise. Masalah-masalah
tersebutlah yang mestinya segera dijadikan prioritas untuk menetukan program
KKG.
Adapun tugas guru pemandu dalam hal
ini adalah menjadi mediator . Menampung segala permasalahan dan memfasilitasi
dan mencari solusinya,sehingga kesulitan-kesulitan yang dihadapi peserta KKG
dapat teratasi . Peranan guru pemandu adalah menjawab segala permasalahan
tersebut jika mungkin. Namun jika dirinya tidak mampu menjawabnya,maka tugasnya
adalah membawa permasalahan tersebut ke forum yang lebih tinggi untuk dicari
solusinya.
4. Mampu
memberi motivasi,inspirasi dan inovasi terhadap peserta KKG
Terkadang dijumpai para peserta KKG
merasa kurang percaya diri akan kemampuan yang dimilikinya.Akibatnya mereka
merasa minder,tidak mau berbuat sesuatu,menolak jika dirinya mendapat tugas
.Padahal sebenarnya ia memiliki kemampuan.Di sinilah bantuan guru pemandu
diperlukan. Dengan memberi motivasi terhadap mereka diharapkan tumbuh rasa percaya diri sehingga mereka
selalu siap jika diberi tugas apapun.Selain itu Guru Pemandu juga harus mampu
memberi inspirasi kepada para peserta KKG. Dengan memberikan
informasi,contoh,serta gambaran yang nyata, seorang guru pemandu diharapkan
dapat memberikan inspirasi dan inovasi terhadap
peserta KKG.
5. Mampu
menjadi contoh atau teladan
Idealnya guru pemandu harus mampu
juga menjadi teladan. Artinya ia
hendaknya bertanggung jawab terhadap apa yang disampaikannya. Jika ia menyuruh
peserta KKG untuk melakukan sesuatu maka ia mestinya sudah memulai lebih
dahulu. Jika yang terjadi sebaliknya maka ia tidak akan dipercaya oleh peserta
KKG. Bahkan ia akan mendapat cemoohan dari mereka.
6. Menguasai
berbagai model pembelajaran
Kegiatan guru pemandu sebagian
besar adalah menyampaikan materi dalam bentuk pembelajaran.Pembelajaran di
kelas akan membosankan jika hanya menggunakan satu model saja. Sebaliknya penggunaan
berbagai model pembelajaran terbukti dapat menyenangkan dan memberikan hasil
yang lebih baik.Hal ini berlaku pula pada pembelajaran orang dewasa.
Agar pembelajaran di KKG lebih menarik
dan menyenagkan seorang guru pemandu
idealnya menggunakan berbagai model pembelajaran tanpa mengabaikan Andragogis.
Maka seorang guru pemandu dituntut pula menguasai berbagai model pembelajaran
dan memilihnya dalampembelajaran di KKG.
Masih
banyak hal lain yang mestinya dimiliki oleh seorang guru pemandu agar dirinya
menjadi sosok yang ideal. Pertanyaanya
adalah mampukah seorang guru pemandu memenuhi semua kriteria tersebut? Bagaimana pula ia harus
mencari solusinya? Tentu saja sebagian besar tidak akan dapat memnuhinya.Guru pemandu
adalah manusia biasa yang memiliki kekurangan sebagai mana guru-guru lain.Kekurangan
yang dimaksud antara lain ;
1. Kemampuan
yang terbatas
Sebagaimana telah diuraikan di atas,salah
satu fungsi guru pemandu dalam KKG adalah menyampaikan informasi yang dikemas
dalam pembelajaran. Banyak sekali materi yang harus disampaikan kepada peserta
KKG di gugusnya. Materi tersebut sebagian besar didapatkan dari diklat,pelatihan,ataupun
ToT. Kendalanya adalah tidak semua yang
didapatkannya dari diklat tersebut dapat terekam dengan baik.Hal itu
dikarenakan kemampuan yang terbatas. Akibatnya apa yang disampaikan kepada
peserta KKG pun menjadi kurang lengkap.
2. Kurang
menguasai Andragogis
Andragogis merupakan ilmu yang membahas pembelajaran orang
dewasa biasanya dijadikan materi
penunjang dalam program diklat maupun ToT.Materi tersebut amat penting bagi
seorang guru pemandu sebagai bekal untuk menghadapi peserta KKG . Sayangnya
tidak banyak yang didapatkan dari
narasumber mengingat alokasi yang disediakannya pun sangat minim. Maka kalau ada seorang guru pemandu kurang
memiliki bekal Andragogis tentu dapat dimaklumi.
3. Kurang
menguasai model pembelajaran
Ada fenomena tentang guru pemandu
yang kurang menarik dan membosankan dalam pembelajaran di KKG. Hal itu mungkin
saja terjadi jika dirinya tidak menguasai model-model pembelajaran dan Andragogis.Model pembelajaran yang merupakan bingkai dan sekenario pembelajaran
sangat menentukan menarik dan tidaknya suatu pembelajaran.sayangnya materi ini
juga tidak tersampaikan dalam diklat maupun ToT guru pemandu secara lengkap.
Jika guru pemandu tidak mau belajar sendiri maka dirinya tidak dapat memilih
model yang tepat dalam pembelajaran di
KKG.
4. Minimnya
alokasi waktu diklat
Merujuk dari beberapa kendala di
atas kiranya dapat disimpulkan bahwa kurangnya alokasi waktu dalam diklat
merupakan kendala utama. Meteri yang padat dan sebagian merupakan materi baru
dengan alokasi waktu yang minim membuat guru pemandu kurang maksimal
menyadapnya. Akibatnya apa yang diperolehnya jadi setengah matang,tidak tuntas
dan mengambang. Hal itu membuat kendala bagi guru pemandu dalam melakukan
pembelajarannya di KKG.
Semua kendala yang
diurai di atas tidaklah berarti akan menghentikan langkah laju kegiatan KKG.
Tidak pula menyurutkan semangat guru pemandu dalam mengendalikan kegiatan KKG.
Tidak ada alasan seorang guru pemandu
menyerah dengan alasan yang disebut di atas. Apapun wujud dan kemampuannya
ia tetap akan bersemangat karena kepercayaan telah dilekatkan kepadanya untuk
menjadi informen pertama tentang hal-hal baru yang berkaitan dengan pendidikan.
Ia adalah ujung tombak dalam meningkatkan kualitas guru dan pendidikan di
Indonesia.
Hanya saja ada yang
penting diingat bahwa tidak sekadar cukup bersemangat dengan wujud dan sosok
seadanya. Hal penting adalah ia harus segera menutup kekurangannya dengan
berbagai usaha. Beberapa langkah yang seharusnya dilakukan antara lain mau
meningkatkan diri melalui belajar mandiri. Banyak buku-buku referensi yang
dapat dijadikan acuan untuk meningkatkan diri melalui membaca. BBM dan Suplemen
dari LPMP dapat dijadikan rujukan.Demikian pula buku-buku lain yang relefan.
Selain membaca
buku-buku ,usaha lain yang dapat dilakukan di luar diklat adalah mengikuti
seminar dan pertemuan-pertemuan ilmiah yang berkaitan dengan pendidikan. Fungsinya
untuk mendapat informasi dan inovasi bagi dirinya.
Hal lain yang paling
mudah dilakukan adalah mengadakan diskusi antar sesama guru pemandu inter
gugus,antar gugus se kecamatan maupun antar gugus se kabupaten. Ini penting
sekali dilakukan karena dalam forum semacam ini guru pemandu dapat saling
betukar pengalaman . Mereka dapat saling berbagi pengalaman tentang
keberhasilan dan kendalannya dalam melaksanakan fungsinya di KKG masing-masing.
Mereka juga dapat mendiskusikannya dan mencari pemecahannya . Dari pengalaman
itulah ia dapat nenerapkan hal yang baik dan mengatasi kendala demi lancarnya
pelaksanaan KKG di gugusnya masing-masinng.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar