Minggu, 23 Oktober 2016

GURU PEMANDU UJUNG TOMBAK KKG BERMUTU

Program Bermutu bagi guru-guru  sangatdiharapkanpemerintah dapatmenciptakanguru yang profesional dan berkopetensi. Ini semua bermuara untuk meningkatkan kualitas guru dalam pembelajaran yang akhirnya dapat meningkatkan kualitas pendidikan secara makro di Indonesia. Maka tidak sayang-sayangnya pemerintah melalui Kemendiknas menggelontorkan dana yang sangat besar untuk mendanai program Bermutu tersebut.
Program bermutu yang nota bene belum dilaksanakan di semua daerah diharapkan mampu memberikan janji dan angin segar  bagi pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Oleh karena itu program ini diharapkan dapat berjalan lancar dan memberikan hasil yang nyata.
Secara kelembagaan berjalan atau tidaknya program bermutu sangat ditentukan oleh kepengurusan di setiap gugus. Kepengurusan  memegang peran penting dalam menjalankan program pemerintah tersebut. Tetapi tidak kalah pentingnya, keberadaan Guru Pemandu yang notabene merupakan penentu berjalan dan tidaknya kegiatan Bermutu di lapangan.
Selama perjalanan Kegiatan Bermutu ini    guru pemandu sangat berpengaruh dan menjadi ketergantungan peserta . Jalan tidaknya KKG sangat ditentukan guru pemandu. Karena sifat ketergantungannya yang cukup besar itulah seolah-olah jika tidak ada guru pemandu maka KKG pun tidak berlangsung,
Melihat fenomena tersebut maka muncullah pertanyaan  apakah guru pemandu mampu melayani semua kebutuhan peserta KKG? Dan seperti apakah sosok guru pemandu yang ideal ?
Sebagai guru pemandu KKG yang dianggap sebagai sumber dari segala informasi yang berkaitan dengan ke- bermutu-an maupun narasumber dari segala materi yang diprogramkan  oleh KKG maka sosok guru pemandu idealnya memiliki beberapa kriteria antara lain ;
1.     Menguasai semua materi pembelajaran dalam Kegiatan KKG baik di on servise maupun di  in servise
Tuntutan untuk menguasai materi yang berkaitan dengan KKG adalah mutlak harus dimiliki oleh guru pemandu. Sebagi mana telah disinggung di depan bahwa guru pemandu dianggap mampu  dan menguasai segala-galanya sehingga peserta KKG selalu berharap mendapat informasi baru untuk meningkatkan kompetensinya tanpa pernah memikirkan latar belakang Guru Pemandu itu sendiri.
2.     Memahami ilmu Andragogis
Pembelajaran dalam KKG merupakan pembelajaran yang dilaksanakan terhadap orang dewasa yang berbeda dengan pembelajaran terhadap anak. Jika ada pendapat betapa susahnya mengajar anak-anak,ternyata tidak mudah pula mengajar orang dewasa.  Bahkan mungkin bisa dikatakan lebih susah karena karakteristik orang dewasa sangat berbeda dengan anak-anak. Memahami karakterisistik orang dewasa dapat dipelajari lewat Andragogis,sebuah ilmu yang mempelajari tentang pembelajaran orang dewasa.

Guru Pemandu bertugas melakukan pembelajaran terhadap orang dewasa.  Banyak hal yang mungkin muncul hetika menghadapi  orang dewasa dalam pembelajaran. Ada orang yang merasa dirinya lebih tahu,ada yang pura-pura tahu, ada yang pura-pura tidah tahu,dan sebagainya.  Andregogis membahas masalah dan strategi serta bagaimana menyikapinya. Mengingat hal tersebut maka ilmu Andragogis menjadi hal mutlak yang harus dikuasai seorang guru pemandu.
3.     Mampu menjadi fasilitator dan mediator dalam segala masalah yang muncul dalam KKG.
Salah satu ciri KKG yang bermutu adalah munculmya banyak masalah yang dihadapi guru dalam tugasnya sehari-hari. Terutama dalam ,pelaksanakan pembelajaran. Masalah- masalah itu dapat diketahui melalui hasil TNA yang biasa dilaksanakan pada setiap awal in servise. Masalah-masalah tersebutlah yang mestinya segera dijadikan prioritas untuk menetukan program KKG.

Adapun tugas guru pemandu dalam hal ini adalah menjadi mediator . Menampung segala permasalahan dan memfasilitasi dan mencari solusinya,sehingga kesulitan-kesulitan yang dihadapi peserta KKG dapat teratasi . Peranan guru pemandu adalah menjawab segala permasalahan tersebut jika mungkin. Namun jika dirinya tidak mampu menjawabnya,maka tugasnya adalah membawa permasalahan tersebut ke forum yang lebih tinggi untuk dicari solusinya.
4.     Mampu memberi motivasi,inspirasi dan inovasi terhadap peserta KKG
Terkadang dijumpai para peserta KKG merasa kurang percaya diri akan kemampuan yang dimilikinya.Akibatnya mereka merasa minder,tidak mau berbuat sesuatu,menolak jika dirinya mendapat tugas .Padahal sebenarnya ia memiliki kemampuan.Di sinilah bantuan guru pemandu diperlukan. Dengan memberi motivasi terhadap mereka diharapkan  tumbuh rasa percaya diri sehingga mereka selalu siap jika diberi tugas apapun.Selain itu Guru Pemandu juga harus mampu memberi inspirasi kepada para peserta KKG. Dengan memberikan informasi,contoh,serta gambaran yang nyata, seorang guru pemandu diharapkan dapat memberikan inspirasi dan inovasi terhadap  peserta KKG.
5.     Mampu menjadi contoh atau teladan
Idealnya guru pemandu harus mampu juga menjadi  teladan. Artinya ia hendaknya bertanggung jawab terhadap apa yang disampaikannya. Jika ia menyuruh peserta KKG untuk melakukan sesuatu maka ia mestinya sudah memulai lebih dahulu. Jika yang terjadi sebaliknya maka ia tidak akan dipercaya oleh peserta KKG. Bahkan ia akan mendapat cemoohan dari mereka.
6.     Menguasai berbagai model pembelajaran
Kegiatan guru pemandu sebagian besar adalah menyampaikan materi dalam bentuk pembelajaran.Pembelajaran di kelas akan membosankan jika hanya menggunakan satu model saja. Sebaliknya penggunaan berbagai model pembelajaran terbukti dapat menyenangkan dan memberikan hasil yang lebih baik.Hal ini berlaku pula pada pembelajaran orang dewasa.
Agar pembelajaran di KKG lebih menarik dan menyenagkan  seorang guru pemandu idealnya menggunakan berbagai model pembelajaran tanpa mengabaikan Andragogis. Maka seorang guru pemandu dituntut pula menguasai berbagai model pembelajaran dan memilihnya dalampembelajaran di KKG.
          Masih banyak hal lain yang mestinya dimiliki oleh seorang guru pemandu agar dirinya menjadi sosok  yang ideal. Pertanyaanya adalah mampukah seorang guru pemandu memenuhi semua  kriteria tersebut? Bagaimana pula ia harus mencari solusinya? Tentu saja sebagian besar tidak akan dapat memnuhinya.Guru pemandu adalah manusia biasa yang memiliki kekurangan sebagai mana guru-guru lain.Kekurangan yang dimaksud antara lain ;
1.     Kemampuan yang terbatas
Sebagaimana telah diuraikan di atas,salah satu fungsi guru pemandu dalam KKG adalah menyampaikan informasi yang dikemas dalam pembelajaran. Banyak sekali materi yang harus disampaikan kepada peserta KKG di gugusnya. Materi tersebut sebagian besar didapatkan dari diklat,pelatihan,ataupun ToT. Kendalanya adalah tidak semua  yang didapatkannya dari diklat tersebut dapat terekam dengan baik.Hal itu dikarenakan kemampuan yang terbatas. Akibatnya apa yang disampaikan kepada peserta KKG pun menjadi kurang lengkap.
2.     Kurang menguasai Andragogis
Andragogis  merupakan ilmu yang membahas pembelajaran orang dewasa  biasanya dijadikan materi penunjang dalam program diklat maupun ToT.Materi tersebut amat penting bagi seorang guru pemandu sebagai bekal untuk menghadapi peserta KKG . Sayangnya tidak banyak yang didapatkan  dari narasumber mengingat alokasi yang disediakannya pun sangat minim. Maka  kalau ada seorang guru pemandu kurang memiliki bekal Andragogis tentu dapat dimaklumi.
3.     Kurang menguasai model pembelajaran
Ada fenomena tentang guru pemandu yang kurang menarik dan membosankan dalam pembelajaran di KKG. Hal itu mungkin saja terjadi jika dirinya tidak menguasai model-model pembelajaran dan  Andragogis.Model  pembelajaran yang  merupakan bingkai dan sekenario pembelajaran sangat menentukan menarik dan tidaknya suatu pembelajaran.sayangnya materi ini juga tidak tersampaikan dalam diklat maupun ToT guru pemandu secara lengkap. Jika guru pemandu tidak mau belajar sendiri maka dirinya tidak dapat memilih model yang tepat dalam  pembelajaran di KKG.
4.     Minimnya alokasi waktu diklat
Merujuk dari beberapa kendala di atas kiranya dapat disimpulkan bahwa kurangnya alokasi waktu dalam diklat merupakan kendala utama. Meteri yang padat dan sebagian merupakan materi baru dengan alokasi waktu yang minim membuat guru pemandu kurang maksimal menyadapnya. Akibatnya apa yang diperolehnya jadi setengah matang,tidak tuntas dan mengambang. Hal itu membuat kendala bagi guru pemandu dalam melakukan pembelajarannya di KKG.
Semua kendala yang diurai di atas tidaklah berarti akan menghentikan langkah laju kegiatan KKG. Tidak pula menyurutkan semangat guru pemandu dalam mengendalikan kegiatan KKG. Tidak ada alasan  seorang guru pemandu menyerah dengan alasan  yang  disebut di atas. Apapun wujud dan kemampuannya ia tetap akan bersemangat karena kepercayaan telah dilekatkan kepadanya untuk menjadi informen pertama tentang hal-hal baru yang berkaitan dengan pendidikan. Ia adalah ujung tombak dalam meningkatkan kualitas guru dan pendidikan di Indonesia.
Hanya saja ada yang penting diingat bahwa tidak sekadar cukup bersemangat dengan wujud dan sosok seadanya. Hal penting adalah ia harus segera menutup kekurangannya dengan berbagai usaha. Beberapa langkah yang seharusnya dilakukan antara lain mau meningkatkan diri melalui belajar mandiri. Banyak buku-buku referensi yang dapat dijadikan acuan untuk meningkatkan diri melalui membaca. BBM dan Suplemen dari LPMP dapat dijadikan rujukan.Demikian pula buku-buku lain yang relefan.
Selain membaca buku-buku ,usaha lain yang dapat dilakukan di luar diklat adalah mengikuti seminar dan pertemuan-pertemuan ilmiah yang berkaitan dengan pendidikan. Fungsinya untuk mendapat informasi dan inovasi bagi dirinya.

Hal lain yang paling mudah dilakukan adalah mengadakan diskusi antar sesama guru pemandu inter gugus,antar gugus se kecamatan maupun antar gugus se kabupaten. Ini penting sekali dilakukan karena dalam forum semacam ini guru pemandu dapat saling betukar pengalaman . Mereka dapat saling berbagi pengalaman tentang keberhasilan dan kendalannya dalam melaksanakan fungsinya di KKG masing-masing. Mereka juga dapat mendiskusikannya dan mencari pemecahannya . Dari pengalaman itulah ia dapat nenerapkan hal yang baik dan mengatasi kendala demi lancarnya pelaksanaan KKG di gugusnya masing-masinng. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar